“WEEK END DIRUMAH NENEK”
Foto koleksi pribadi th 2007 : gunung lawu dilihat dari sawah dibelakang rumah
Jadi
inget dulu waktu masih kecil, aku sering tidur dirumah nenek yang didindingnya
terbuat dari bamboo dan lantainya masih tanah. Karena nenek tinggal sendirian
kadang kakak-kakakku sering gentian nemenin tidur dirumahnya, tetapi yang
paling sering tidur dirumah nenek adalah aku. Nenekku galak suka marah-marah,
apapun yang kami kerjakan selalu dianggep salah, nahh…dari situlah aku suka
ngeyel/ndableg (bahasa jawa). Tetapi biarpu nenekku tipe-tipe orang yang mudah
marah nenek sangat sayang sama cucu-cucunya terutama aku nih yang paling
bandel.
Setiap
malam minggu biasanya sepupu-sepupuku pada ngikut tidur dirumah nenekku, karena
hari minggu libur sekolah jadi dipuas-puasin malem minggu main sampai malam.
Padahal jarak rumah sepupuku jauh, jalan kakai sekitar 5 km dari rumahnya, ada
yang 1km tetapi jaman dulu kemana-mana kami memang sering jalan kaki jauh.
Biasanya malam minggu itu kami manfaatkan buat tiduran diluar rumah, dengan
membawa tikar dan selimut. Waktu itu sekitar tahun 90an jadi listrik belum ada
di desa kami, makanya kami sering liat bintang-bintang yang banyak bertebaran
di langit.
Kadang
kami main kemah-kemahan dengan ngumpulin jarik (kain panjang jawa) dan dibentuk
seperti tenda yang ditali dengan tali raffia dengan tongkat dari batang ketela
pohon. Kadang kami malah main pocong-pocongan, jadi sepupuku yang paling
penakut dan cengeng tu udah pasti nangis kenceng dan teriak-teriak sampai kami
kena marah nenekku.
Kalau
pagi biasanya nenek masak di pawon (dapur jawa) dengan menggunakan kayu kering,
dan kami pun menyapu kebun belakang dan samping rumah nenek. Setelah sampah
daun kering terkumpul kami pun membakarnya dan memasukkan ubi didalam tumpukan
daun kering itu, setelah kira-kira ubi matang baru kami ambil dengan ranting
katu dan kami makan bersama-sama. Setelah masakan nenek matang kamipun makan
bersama diruang depan sambil nonton acara kesukaan di Indosiar “sailormoon”.
Coretan tanganku sendiri
Karena
pagi kami kedinginan kamipun nggak mandi, desaku sekitar tahun 90an masih
sangat dingin udaranya karena masih banyak pepohonan rindang, dan jarang ada
polusi udara. Mungkin waktu itu yang punya sepeda motor 1 desa cuman ada 5
orang, itupun orang kaya yang punya tanah banyak karena kebanyakan masyarakat
didesa kami adalah petani jadi mereka lebih sering berjalan kaki atau naik
sepeda ontel (sepeda : bahasa Indonesia).
Setelah
selesai makan dan mencuci piring kamipun bermain-main sebentar sambil nungguin
nenek menyiapkan bekal, kresek (karung) dan arit (sabit : bahasa Indonesia). Setelah
nenek selesai berkemas-kemas kami pun ikut nenek pergi ke tegal (ladang), kami
berjalan kaki dan jaraknya cukup jauh sekitar 3 km. Kami melewati jalan setapak
kecil, pematang sawah, sungai, kreteg (jembatan yang terbuat dari bambu),
saluran irigasi air yang hanya bisa dilewati oleh 1 orang (lebarnya sekitar
25cm tempat untuk berjalan kaki, dan dibawahnya adalah sungai, pohon dan sawah
yang dalamnya sekitar 15 s.d 20 meter).
Dalam
perjalanan kamipun berlarian sambil bercanda tawa, setiap bertemu bunga atau
tumbuhan yang menurut kami aneh dan bagus kami selalu berhenti dulu
mengamatinya, terkadang juga kami petik dan dibawa pulang.
Di ladang
kamipun masih bermain-main layaknya anak kecil yang masih polos, karena kami
belum mengerti kehidupan orang dewasa itu seperti apa. Biasanya nenek memetik
gori (nangka), manga, petai, kacang panjang, singkong, daun singkong dan
tanaman lainnya yang sekiranya dapat disayur atau di makan. Ketika sudah lapar
kamipun makan bekal nasi yang dibawakan oleh nenek, dan setelah nenek selesai
kamipun pulang.
Seperti
biasanya setelah pulang dari ladang kami mampir dulu disungai untuk mandi,
karena perjaanan ke ladang banyak tumbuhan-tumbuhan yang bikin kulit gatal.
Belum lagi kalau menginjak kotoran lingsang (sejenis luwak) atau hewan lain
yang bikin kaki kita menjadi gatal. Lelah kami hilang setelah berendam didalam
air sungai yang waktu itu masih bersih, dingin dan menyegarka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar